Selasa, 29 September 2020

PEMANIS ALAMI DAN BUATAN PADA MAKANAN DAN MINUMAN

 INFO SAINS

Zat pemanis adalah zat yang sengaja ditambahkan pada bahan makanan atau minuman untuk menciptakan rasa manis. Berdasarkan sumbernya zat pemanis dibagi menjadi 2 macam yaitu zat pengawet alami dan buatan. Zat pemanis alami adalah zat pemanis yang berasal dari alam, contohnya gula tebu, gula aren, dan madu. Zat pemanis  buatan adalah zat pemanis yang berasal dari sintesis dari bahan-bahan kimia, contohnya siklamat, sakarin, dan aspartam.


Pada tahun 2007 tercatat kasus keracunan minuman di wilayah Jakarta Timur. Berdasarkan hasil penelitian Lembaga Konsumen Jakarta (LKJ), ada 9 Jenis makanan dari 48 makanan yang diteliti positif menggunakan pemanis buatan yang dapat menimbulkan kanker dan keterbelakangan mental. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Progam LKJ As’ad Nugoho dalam jumpa pers, di Hotel Maharani, Jakarta, Rabu (9/8). “Berdasarkan hasil uji laboratorium, di sembilan jenis makanan tersebut terdapat kandungan aspartam, sakarin dan siklamat, yang sudah dilarang penggunaannya di negara-negara Eropa,” katanya. Menurutnya, sesuai dengan keputusan Badan POM tahun 2004 pasal 22, bahwa pemanis buatan digunakan untuk makanan rendah kalori dan makanan tanpa penambahan gula, selain itu juga pemanis buatan ini, sebenarnya hanya diperuntukan bagi penderita diabetes mellitus. Lebih lanjut As’ad menyatakan, penggunaan pemanis buatan makanan oleh pelaku usaha dilakukan untuk mengefisiensikan biaya produksi. Lembaga Konsumen Jakarta meminta pemerintah untuk mengawasi dan menertibkan pelabelan produk makanan pengguna pemanis buatan, membatasi penggunaanya khusus untuk produk pangan bagi anak-anak. Ciri makanan yang mengandung zat pemanis buatan adalah tidak kental dibandingkan pemanis alami.

Berdasarkan hasil uji laboratorium Sucofindo, makanan dan minuman yang menggunakan pemanis buatan diantaranya Yuppy Gummy Candies, Okky Jelly Drink, Inaco Jelly, Jelly Jus, Yulie Jelly Alloy Jelly, dan Donna Jelly. Direktur Program Lembaga Konsumen Jakarta Asad Nugroho mengatakan pemanis buatan dapat menyebabkan kanker serta keterbelakangan mental dan psikologi, karena itu tambah Asad di Eropa pemanis buatan tersebut dilarang digunakan untuk produk anak-anak sebab sangat membahayakan.

Pemanis buatan sesungguhnya hanya untuk konsumsi penderita diabetes melitus (kencing manis). Namun selama ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terlalu longgar mengatur penggunaan bahan pemanis buatan. Adapun pemanis buatan digunakan agar menghemat biaya produksi karena manisnya 50 hingga 300 kali lebih manis dari gula pasir biasa.

Peringatan serupa pernah dilontarkan Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI), Januari silam. Pada saat itu Ketua YPKKI Marius Widjajarta mengungkapkan penggunaan bahan kimia yang harus diwaspadai pada makanan buka hanya formalin. Masyarakat juga diimbau mewaspadai penggunaan bahan kimia lain, seperti pemanis buatan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGENAL LEBIH DEKAT TANAMAN MONSTERA

  Segala Hal tentang Monstera Deliciosa yang Perlu Kamu Tahu Di tengah hobi merawat tanaman hias yang sedang menjadi tren, monstera delicios...